The Power of Meet-Cute: Membangun Brand Awareness dengan Momen tak Terlupakan
Setiap film dengan genre romantic comedy pasti memiliki “meet-cute” tersendiri, yang merupakan sebuah momen di mana dua karakter utama bertemu dengan cara yang unik dan seringkali tak terduga. Entah itu tabrakan lucu di kafe seperti yang terdapat pada film Notting Hill, atau perdebatan seru di dalam toko buku dalam You’ve Got Mail. Saat ini, meet-cute telah menjadi elemen penting yang menciptakan hubungan emosional bagi penonton. Namun, bisakah konsep seperti ini diterapkan dalam strategi branding dan PR? Tentu saja!

Dalam dunia pemasaran, menciptakan momen pertama yang tak terlupakan bagi konsumen adalah kunci untuk membangun brand awareness. Sama seperti film dengan genre romcom, di mana pertemuan pertama bisa menjadi awal hubungan yang romantis, pertemuan pertama antara brand dan audiens juga bisa menjadi langkah awal dalam membangun loyalitas jangka panjang.
Konsep ini sudah digunakan oleh berbagai brand dalam kampanye mereka. Contohnya adalah Coca-Cola dengan kampanye mereka yaitu “Share a Coke”, lalu mengganti logo mereka dengan nama individu yaitu Coca-Cola sendiri. Ini menciptakan elemen kejutan juga koneksi yang personal, membuat konsumen merasa spesial. Sama seperti yang terdapat pada film-film romcom pada umumnya, di mana karakter merasakan adanya sesuatu yang spesial dalam pertemuan mereka, kampanye seperti ini sukses menciptakan pengalaman unik bagi para pelanggan.
Studi kasus pertama yaitu ketika IKEA meluncurkan kampanye di mana mereka menamai produk dengan kata kunci pencarian yang populer di Google Search terkait hubungan. Misalnya rak sepatu diberi nama “My Partner Snores” atau lampu dengan nama “How to Make Long Distance Work”. Pada saat kampanye tersebut diluncurkan, IKEA berhasil mengejutkan para konsumen dengan ide yang baru dan kreatif. Secara tidak langsung, dengan mengeluarkan ide seperti itu, IKEA telah menciptakan “meet-cute” antara brand dan konsumen mereka. Hal serupa tentu saja terjadi pada suatu adegan dalam film Serendipity ketika karakter utama menemukan sebuah buku yang ditakdirkan untuk menyatukan mereka kembali.
Selanjutnya, Spotify juga menghadirkan kampanye serupa dengan menghadirkan kesan “meet-cute” pada saat diluncurkan nya ide tersebut. Spotify Wrapped yang tersedia setiap tahun di Spotify saat ini sudah menjadi fenomena media sosial. Saat ini, para pengguna Spotify akan disajikan ringkasan musik yang mereka dengarkan selama setahun terakhir, selain menciptakan interaksi personal yang unik hal ini juga selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi dalam film La La Land di mana Sebastian dan Mia menyadari bahwa mereka memiliki kecintaan yang sama terhadap musik jazz, dan tentu saja mereka telah membangun koneksi emosional yang mendalam. Spotify berhasil menciptakan momen emosional yang membuat para pengguna nya merasa terhubung dengan mereka.
Ide menarik yang serupa juga dilakukan oleh sebuah aplikasi kencan yaitu Tinder. Dengan adanya Tinder Swipe Night, mereka menyajikan sebuah pengalaman interaktif di mana pengguna membuat pilihan dalam cerita petualangan dan memberikan pengaruh terhadap siapa yang akan mereka cocokkan. Ini menciptakan keterlibatan yang mendalam, seolah-olah para pengguna nya mengalami "meet-cute" secara digital dengan calon pasangan mereka. Konsep seperti ini kembali mengingatkan kita pada film romcom, salah satunya adalah Love, Rosie, di mana karakter utamanya yaitu Rosie dan Alex yang sering kali terhubung melalui kejadian dan kebetulan yang tak terduga.
Dalam film dengan genre romantic comedy, meet-cute bukan sekedar pertemuan biasa, melainkan awal dari kisah cinta yang mendalam. Begitu pula dalam sebuah branding, momen pertama yang berkesan dapat menjadi sebuah batu loncatan awal untuk hubungan jangka panjang antara brand dan para konsumen. Dengan strategi yang tepat, brand dapat menciptakan interaksi yang tak terlupakan, membangun loyalitas, dan memastikan bahwa “cerita cinta” yang dijalani oleh mereka dengan pelanggan nya akan terus berlanjut.
Sama seperti ketika kita sedang memproduksi adegan “meet-cute” yang dijadikan sebagai sebuah awal dalam sebuah cerita. Hal ini tentu akan membuat para penonton menjadi semakin penasaran dengan jalan cerita dari film tersebut. Tentu saja hal ini menjamin bahwa akan ada juga hubungan jangka panjang yang terjadi antara penonton dan film yang mereka saksikan jika adegan yang ada dibuat dengan adanya pertemuan awal yang menarik sehingga memicu rasa penasaran sehingga mereka akan menonton film tersebut sampai akhir.
Comments
Post a Comment