Posts

Showing posts from March, 2025

Love, Engagement, and Public Relations: Rahasia Romcom dalam Menarik Audiens

Image
Pernahkah kamu terpikat oleh film romcom yang bikin kita terbawa oleh alur cerita yang disajikan? Merasakan emosi seperti tertawa sampai menangis ketika menonton dalam waktu yang bersamaan? Itulah kekuatan storytelling yang memikat. Menariknya, strategi PR digital yang sukses juga memiliki elemen serupa seperti membangun emosi, menciptakan loyalitas, dan meningkatkan engagement.   Dalam dunia perfilman, hubungan antara karakter berkembang melalui serangkaian momen emosional yang tercipta mulai dari pertemuan pertama yang canggung, konflik yang memicu drama, hingga hasil akhir yang manis dan memuaskan. Sama seperti strategi PR dengan cara kerja yang serupa yaitu membangun hubungan dengan audiens melalui konten yang relatable , emosional, dan autentik. Lalu, bagaimana strategi PR dapat memanfaatkan pendekatan ini?  First Impression atau kesan pertama harus terlihat menarik karena hal tersebut sangatlah penting dalam romcom. Seperti contoh dalam Crazy Rich Asians yang tayang p...

The Power of Meet-Cute: Membangun Brand Awareness dengan Momen tak Terlupakan

Image
Setiap film dengan genre romantic comedy pasti memiliki “meet-cute” tersendiri, yang merupakan sebuah momen di mana dua karakter utama bertemu dengan cara yang unik dan seringkali tak terduga. Entah itu tabrakan lucu di kafe seperti yang terdapat pada film Notting Hill , atau perdebatan seru di dalam toko buku dalam You’ve Got Mail . Saat ini, meet-cute telah menjadi elemen penting yang menciptakan hubungan emosional bagi penonton. Namun, bisakah konsep seperti ini diterapkan dalam strategi branding dan PR? Tentu saja!  Momen ketika terjadinya "meet-cute" dalam film Notting Hill. Sumber: Entertainment Weekly, 2024.  Dalam dunia pemasaran, menciptakan momen pertama yang tak terlupakan bagi konsumen adalah kunci untuk membangun brand awareness . Sama seperti film dengan genre romcom , di mana pertemuan pertama bisa menjadi awal hubungan yang romantis, pertemuan pertama antara brand dan audiens juga bisa menjadi langkah awal dalam membangun loyalitas jangka panjang.  Kons...

Mengelola Reputasi ala Karakter Romcom: Pelajaran PR dari Karakter Ikonik

Image
Bridget Jones, Andy Sachs, dan Lara Jean. Kira-kira apa yang bisa kita pelajari dari mereka tentang krisis reputasi? Mereka bukan hanya tokoh fiksi yang terdapat pada film-film terkenal tetapi juga contoh nyata bagaimana seseorang atau sebuah brand bisa bangkit dari kesalahan dan membangun citra yang lebih baik lagi.  PR sendiri adalah tentang bagaimana kita mengelola persepsi publik, dan tokoh-tokoh romcom ini sering sekali mengalami perjalanan transformasi yang serupa dengan strategi PR di dunia nyata. Misalnya, dalam The Devil Wears Prada (2006), Andy Sachs memulai sebagai asisten yang diremehkan, tetapi akhirnya ia berhasil membangun reputasi profesionalnya dengan mengambil kendali atas citra dirinya sendiri. Hal ini tentu saja mengingatkan kita pada bagaimana brand dapat  mengubah narasi publik dengan kemampuan storytelling yang kuat.  Perkembangan Style Busana yang Dikenakan oleh Andy Sachs dalam The Devil Wears Prada guna Memperbaiki Citranya. Sumber: Entertainme...

From Blush to Blooms: Bagaimana Film Romcom Membangun Brand dengan Cinta

Image
Crazy Rich Asians Fabulous Customs. Sumber: Fashionista, 2018.  Apakah kamu pernah merasa lebih tertarik pada sebuah brand hanya karena melihatnya di film romcom favoritmu? Misalnya, setelah menonton film Crazy Rich Asians , lalu tiba-tiba kamu ingin sekali mengenakan gaun dengan nuansa yang mewah sampai ingin mengunjungi Singapura. Hal-hal seperti ini tentu saja bukanlah sebuah kebetulan karena seringkali film dengan genre romantic comedy ini dijadikan sebagai alat pemasaran yang kuat dalam membangun citra dari brand yang ditampilkan. Lalu, bagaimana strategi PR di baliknya bekerja?  Brand Placement dalam film dengan genre romcom bukan sekedar produk yang muncul sekilas di layar. Hal ini merupakan strategi yang sengaja dibuat dan dilakukan untuk menghubungkan emosi penonton dengan brand tertentu. Film seperti To All The Boys I’ve Loved Before yang tayang di Netflix pada tahun 2018 telah sukses mempopulerkan gaya fashion remaja, terutama tren jaket biru yang digunakan ole...